LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
(SEL)
PERBEDAAN
SEL HIDUP DAN SEL MATI PADA TUMBUHAN
Oleh:
Nama : Mutiara Azizah
No. Urut : 19
SMA NEGERI 1 KEBUMEN
2012/2013
I.
JUDUL DAN TANGGAL PRAKTIKUM
a. Judul
kegiatan : Perbedaan Sel
Mati dan Sel Hidup
b. Tanggal
praktikum : 9 September 2013
II.
TUJUAN PERCOBAAN
Membedakan
Sel Mati dan Sel Hidup
III.
DASAR TEORI
Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur
sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Beberapa
ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel
diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat
struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti
berikut.
1.
Robert Hooke
(1635-1703)
Ia mencoba
melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil
pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika
dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil
dari rongga tersebut dinamakan sel.
2. Schleiden
(1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka
mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian
terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak
sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan
terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan.
Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga
tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil
dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua
penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup.
3. Robert
Brown
Pada tahun
1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat
benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel
atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat
dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur
segala proses yang terjadi di dalam sel.
4. Felix
Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun
1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5. Max
Schultze (1825-1874)
Ia
menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma
merupakan tempat terjadinya proses hidup.
Dari
pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel
antara lain:
a. sel
merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel
merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel
merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel
merupakan unit hereditas.
IV.
ALAT DAN BAHAN
a. Alat-alat
:
·
Mikroskop
·
Kaca objek
·
Kaca penutup
·
Pipet tetes
·
Pinset
·
Silet/cutter tajam
b. Bahan
:
·
Air
·
Bawang merah
·
Gabus
·
Daun Rhoe Discolor
V.
CARA KERJA
·
Rhoe
discolor (daun Adam Hawa)
1. Siapkan
daun rhoe discolor
2. Irislah
bagian permukaan daun tersebut setipis mungkin menggunakan cutter/silet yang
tajam. Tujuan diiris setipis mungkin agar mudah dalam proses pengamatan.
3. Siapkan
kaca objek dan penutup
4. Pada
kaca objek ditetesi air secukupnya terlebih dahulu.
5. Letakkan
irisan daun rhoe discolor pada objek yang sudah ditetesi air dan tutup
menggunakan kaca penutup.
6. Letakkan
objek pada meja preparat.
7. Amati
dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Kemudian
perbesaran bias ditingkatkan sesuai kebutuhan.
·
Bawang Merah
1. Siapkan
bawang merah dan kupas kulit terluarnya.
2. Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu
ambil bagian yang berupa lembaran tipis
pada permukaan bawang.
3. Siapkan kaca
objek dan kaca penutup.
4. Pada kaca
objek , teteskan air secukupnya.
5. Letakkan
bagian bawang yang akan diamati pada kaca objek yang telah di tetesi air dan
tutup dengan kaca penutup.
6. Letakkan
objek bawang tersebut pada meja preparat
7. Amati
dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Kemudian
perbesaran bias ditingkatkan sesuai kebutuhan.
·
Batang
Singkong (Gabus)
1.
Siapkan
batang singkong secukupnya.
2.
Ambil
bagian gabus secukupnya, lalu. Irislah bagian gabus tersebut secara membujur dengan
silet setipismungkin agar mudah diamati.
3.
.Siapkan kaca objek dan kaca pentup.
4.
Pada kaca objek , tetesi air terlebih dahulu
secukupnya.
5.
.Kemudian letakkan irisan gabus di atas kaca objek
yang telah ditetesiair dan tutup dengan kaca penutup.
6.
Letakkan objek gabus tersebut pada meja preparat.
7. Amati
dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Kemudian
perbesaran bias ditingkatkan sesuai kebutuhan.
VI.
DATA HASIL PENGAMATAN
No.
|
Sel
|
Gambar
pembanding
|
Gambar
pengamatan
|
1.
|
Daun Adam Hawa
(Rhoe
discolor)
|
||
2.
|
Bawang Merah
(Allium
cepa)
|
||
3.
|
Gabus
pada Singkong
|
VII.
ANALISIS DATA
1) Pada
sel hidup (Rhoe discolor)
Rhoeo mempunyai jaringan yang
terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus
yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan
darai tana,mn ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan
jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak
diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen. ada beberapa organel
sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu : Dinding Sel,
Epidermis, Stomata,sel penjaga.
2) Pada
sel hidup (Allium cepa)
Bentuk sel
epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel
bawang merah mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas
yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di
dalam sel epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi cairan
nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki
struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding
sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna merah
mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid yang
menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian
yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan
epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.
3) Pada
sel mati (Gabus pada singkong)
Bentuk
sel-sel gabus adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya
seperti segi lima atau segi enam. Sel gabus termasuk
sel mati karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti
sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada se mati hanya terdapat dinding
sel sementara bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak berperan bagi
kehidupan.
VIII.
KESIMPULAN
1. Struktur sel
hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel.
2. Struktur sel mati adalah ruang sel yang di
dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel
untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Kebumen, 18
September 2013
Praktikan
Mutiara Azizah
NIS. 15482
X.
1 komentar:
Casino Bonus Code for NJ 2021: JTGBK10B
Casino Bonus Code for 파주 출장안마 NJ 속초 출장안마 2021: 안산 출장샵 JTGBK10B. Use Casino Promo Code - 광명 출장샵 $30 남양주 출장안마 Free + $30 Cash First. PLAY.
Posting Komentar